Kendala umum dari kebanyakan Pria terkait mode adalah kurangnya pengetahuan tentang bagaimana cara sederhana mengemas penampilan agar terlihat menarik namun tetap rapi. Sehingga, busana yang dikenakan pun akan sekadar memenuhi kebutuhan sandang yang hanya sesuai dengan standar umum--kemeja lengan panjang atau lengan pendek yang tidak kusut dan celana bahan--tanpa memerhatikan perihal gaya. Padahal, berbicara soal mode atau fashion, berpakaian rapi nan eksentrik bukan lagi hal tabu yang hanya dilakoni oleh pecinta mode saja, melainkan Pria yang sehari-hari bekerja kantoran pun juga perlu menyiasati dengan cermat penampilannya agar tidak hanya terlihat rapi, tetapi juga menarik.
Berhubungan dengan impresi, hal pertama yang akan dinilai publik adalah penampilan, bukan jabatan--walaupun faktor ini juga menjadi parameter penilaian terhadap seseorang berikutnya--atau semata cara berkomunikasinya. Maka dari itu, selain harus cermat mengikuti tren teknologi yang terus berkembang setiap saat, Pria juga harus--setidaknya--mengerti bagaimana cara mengenakan busana yang rapi agar menarik perhatian orang.
Terdapat beberapa "ketentuan" khusus yang harus dimengerti Pria dalam mengemas penampilan agar terlihat rapi namun tetap stylish. Laman mode Pria dari London, mrporter.com memberikan lima trik dari cara mendapatkan tampilan tersebut; busana kerja Pria kantoran, seperti yang diulas pada https://tinyurl.com/ycy88xoq(2017). Tentunya kelima trik ini tidak harus diaplikasikan ke kehidupan nyata sehari-hari secara sempurna, karena keadaan iklim dan kultur busana kerja Pria di Indonesia berbeda dengan apa yang diulas oleh laman mode tersebut.
Kultur dari cara berpakaian tiap kantor berbeda-beda, bergantung pada jenis usaha yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Untuk Pria yang bekerja di institusi formal seperti kantor pemerintahan, bank, firma hukum, firma akuntansi, dan firma hubungan masyarakat, dituntut untuk berpenampilan rapi dengan menggunakan setelan jas atau kemeja lengan panjang yang dilengkapi dengan dasi.
Berbeda dengan kultur dari cara berpakaian perusahaan yang bergerak di bidang media dan kreatif, seperti agensi dan perusahaan start-up,Pria tidak selalu dituntut untuk berpenampilan formal. Biasanya, mereka akan berpenampilan stylishnamun tetap rapi--karena akan selalu bergelut dengan urusan mitra luar kantor. Melalui penjelasan lima trik ini, diharapkan dapat memberikan inspirasi gaya dan pengetahuan dari sisi kerapihannya.
Tampilan formal Pria kantoran dengan setelan jas warna hitam
Pria dengan profesi dan industri pekerjaan professional yang menuntut gaya berpakaian formal, hendaknya mengenakan setelan jas berwarna basicyang netral untuk digunakan ke berbagai kesempatan; meeting, bertemu dengan klien, sampai ke hal yang perlu mengerahkan tindak serius ke ranah pemerintahan, dapat terlihat rapi dan eksentrik dengan mengenakan setelan jas seperti yang ditampilkan pada gambar di atas. Tidak hanya siluet eksekutif yang terjewantah dari gaya berpakaian ini, tetapi juga aksen rapi dan elegan yang secara otomatis dapat mengisyaratkan pesan professional dan elegan. Namun, perlu diperhatikan mengenai beberapa hal krusial yang patut dimengerti oleh Pria yang hendak mengaplikasikan gaya ini di kehidupan sehari-hari.
Pilihlah warna dasi yang senada dengan konsep warna setelah jas yang dikenakan. Jika ingin menggunakan dasi dengan tekstur dan motif yang ramai, maka usahakan kemeja yang dikenakan berwarna basic, tidak bermotif, dan tidak memiliki tekstur kuat di bahan pakaiannya. "Ketentuan" berikutnya yang menjadi perhatian khusus adalah belt, kaos kaki, dan sepatu pantofel yang dikenakan. Usahakan agar larasnya warna tidak berlawanan satu dengan yang lainnya.
Hal ini merupakan ketentuan penting yang tidak boleh disepelekan. Jika ingin memiliki keselarasan dari tampilan yang sempurna, berikan warna yang sama pula untuk dasi yang dikenakan. Setidaknya, sesuaikan tone warna nya. Kebanyakan setelan jas berwarna hitam akan dipasangkan dengan warna kemeja putih polos, dengan belt,kaos kaki, dan sepatu pantofel, serta dasi berwarna hitam, atau yang cenderung berwarna gelap.
Kemeja dengan celana Chino dan sneakers atau sepatu kasual.
"Gaya andalan yang sering diaplikasikan oleh Pria pada umumnya." Kata salah seorang narasumber yang bekerja di bidang kreatif, namun tetap dituntut untuk berpakaian rapi dan menarik, karena tipe perusahaan jasa yang santai tetapi formal. Kebanyakan Pria di Indonesia--khususnya yang tinggal di Ibukota Jakarta--mengemban persepsi mode atau fashion sebagai suatu arahan yang bersifat feminin.
Padahal, seiring dengan berkembangnya tren di era globalisasi digital ini, persaingan yang muncul tidak hanya dari segi intelejensi dan kemampuan bekerja, tetapi juga bagaimana cara berkomunikasi dengan baik, dari sisi lisan maupun impresi yang ditampilkan. Sehingga, bagi sebagian orang yang bekerja di industri kreatif, gaya ini adalah konsep terbaik yang patut diaplikasikan ke kehidupan kantor sehari-hari.
Sumber : Kompasiana.com
Post a Comment