Kita tinggalkan hiruk-pikuk kota Jakarta. Kota Jakarta sepertinya dengan dinamika politik yang tidak habisnya dan bahkan mengeruk sebagian besar energi untuk hal-hal kurang produktif sebagai bagian dari NKRI.
Kita lebih baik menyuarakan hal-hal yang bersifat positif dan membangun.
Pengembangan Timnas Sepak Bola terus melaju seiring dengan makin meningginya antuasiasme masyarakat pecinta bola terhadap Timnas yang semakin positif bahkan naik 4 peringkat FIFA serta berhasil menyalip teman tetangga sekaligus teman kompettif Malaysia. Kita patut menyadari bahwa Timnas dan masyarakat pecinta bola kita sedang berduka atas kepergian salah satu kiper terbaik Persela Lamongan, Sahabat kita Choirul Huda beberap hari lalu.
Euforia kebanggaan kita pada Timnas sepak bola sungguh semakin menggedor dinding hati kita dan sambil menantikan prestasi optimal Timnas senior kita pada ajang Asian Games di negeri kita tahun depan.
Persiapan menyambut ajang bergengsi itu sungguh luar biasa. Presiden dan wakil presiden pun tinggal tinggal diam. Gubernur dan wakil gubernur DKI yang baru juga diminta untuk mendukung kegiatan dimaksud di tengah polemik pidato perdana waktu pelantikan kemarin. Kita tinggalkan segala polemik. Rakyat dan pemerintah baik dari pusat hingga daerah harus bersatu menunjukkan kepada dunia internasional dan Asia bahwa kita pantas dan layak menjadi tuan rumah yang ramah, mausiawi, tidak diskriminatif dan profesional.
Persiapan infrastruktur olahraga pun semakin menggeliat. Timnas sepak bola dibawah asuhan pelatih kawakan Luis Milla juga tidak main-main. Memang kita memiliki target masuk semi final. Akan tetapi apabila segala persiapan dan iklim yang kondusif bukan tidak mungkin, Timnas bisa berprestasi lebih di tengah dukungan suporter sendiri yang sudah pasti memadati stadion di mana pun, Timnas kita beraksi. Memang kita harapkan dukungan suporter itu bijak serta tidak kontra produktif bagi prestasi Timnas sepak bola kita.
Jajaran PSSI langsung mengambil langkah strategis. Naturalisasi pemain yang berdarah Indonesia namun sekarang masih warga negara lain. Ada banyak pemain hasil rekomendasi coach Luis Milla. Namun salah seorang pemain yang paling gencar diberitakan bahkan salah satu berita online menyatakan terus terang bahwa beliau akan segera mengenakan seragam Timnas Indonesia adalah Sandy Walsh.
Ada sejumlah kehebatan yang dipertontonkan melalui youtbe. Namun kita belum melihat secara langsung. Tentu Luis Milla dan jajaran PSSI pasti merasakan dan percaya diri bahwa Sandy Walsh adalah pemain yang tepat dan yang sangat dibutuhkan Timnas untuk meraih prestasi di sepak boal Asian Games tahun 2018. Kita sebagai tuan rumah. Akan lebih pas apabila kita juga menunjukkan prestasi sensasional dalam bidang atau cabang sepak bola.
Saya sendiri mendukung hal ini. Intinya, naturalisasi tidak mematikan benih-benih atau bibit-bibit muda pemain kita melainkan semakin meningkatkan kompetisi dan kompetensi pemain lokal kita agar bisa berprestasi secara nasional, asean, asia dan dunia.
Saya hanya berharap bahwa kehadiran Sandy Walsh bisa mengobati lini serang kita yang kadang kurang memanfaatkan berbagai peluang emas. Apabila Sandy Walsh bisa menjawab tantangan dan harapan pecinta bola dan para coah, kita pun akan puas menyaksikan permainan yang berkelas dunia di Asian Games sebab Korea Selatan juga memanggil pemain mereka yang bermain di luar Korsel.
Kita akan menyaksikan siapa yang terbaik.
Rasanya sudah tidak sabar lagi. Akan tetapi kita harus bersabar sampai tahun depan. Kini kita konsentrasi pada persiapan Timnas yang memadai dan sungguh-sungguh. Melalui persiapan yang sungguh-sungguh, kita pun tak akan kecewa nantinya.
Semoga.
Ende, Flores, 18 Oktober 2017
Sumber : Kompasiana.com
Post a Comment