Insiden Yang Dialami Choirul Huda Juga Dialami Torres
Menpora menilai, pertolongan pertama yang didapat Torres lebih baik dibandingkan Choirul.
Belum lama ini ranah sepak bola Indonesia berduka atas insiden yang dialami kiper andalan Persela Lamongan, Choirul Huda(38), minggu 15/10/2017, dimana terjadinya insiden berawal ketika Choirul Huda mencoba mengamankan bola yang mengancam gawangnya, saat itu bola meluncur ke area pertahanan Persela Lamongan, dan terlihat Ramon Rodrigues, yang tidak lain rekan setimnya berusaha mengantisipasi pergerakan lawan yang mengejar bola, saat bersamaan Huda keluar dari daerahnya berusaha menghalau bola yang menuju area berbahaya, saat itulah insiden terjadi,
Huda yang berusaha menjemput bola berbenturan dengan Rodrigues, keduanya pun terjatuh, Rodrigues terjatuh dengan posisi tidak menguntungkan dan mengerang kesakitan demikian halnya dengan Choirul Huda yang terbentur rekan setimnya tergeletak di lapangan dan terlihat ekspresi wajahnya menunjukkan rasa sakit yang luar biasa, beberapa saat kemudian tim medis pun segera mengambil tindakan, dan kemudian membawa Choirul Huda ke luar lapangan untuk mendapat pertolongan pertama, tidak begitu lama ambulans datang, dan membawa Choirul Huda ke rumah sakit, namun takdir berkata lain, tim medis yang menangani Huda menyatakan Huda tidak tertolong dan meninggal pada pukul 16.45wib di RSUD Sugiri, Lamongan.
Sebetulnya kejadian yang menimpa Choirul Huda hampir sama dengan yang dialami oleh Torres, saat menghadapi Deportivo La Coruna di stadion Riazor, Maret 2017. Insiden terjadi bermula saat Torres duel udara dengan pemain lawan dan mengalami benturan keras dari belakang sehingga dia terjerembab, jatuh dengan posisi kepala membentur lapangan dengan keras, melihat kondisi Torres yang kritis, beberapa rekan setimnya cemas namun dengan sigap Gabi dan Sime Vrsaljko berusaha memberi pertolongan pertama pada Torres untuk menghindari akan terjadinya hal-hal yang fatal, tim medis pun datang dan dengan sigap melarikan Torres ke Rumah Sakit.
Bagaimaa Menpora Menyikapi Insiden Yang Menimpa Khoirul Huda ?
Jika kita mengamati insiden yang di alami Choirul Huda, seharusnya pertolongan pertama lebih cepat dilakukan, baik oleh tim medis maupun rekannya di lapangan yang secara otomatis lebih dekat jangkauannya daripada tim medis yang di luar lapangan tanpa menunggu aba-aba dari wasit. Namun situasi berkata lain, waktu sudah berlalu dan tidak mungkin untuk diputar mundur guna menghindari insiden tersebut.
Menpora menilai, pertolongan pertama yang didapat Torres lebih baik dibandingkan Choirul. Untuk itu, Imam meminta agar edukasi medis kepada para pelaku sepak bola lebih ditingkatkan.
"Saya sudah minta peningkatan edukasi medis sepak bola. Saya sudah minta harus ada edukasi, dukungan media kepada siapapun, baik itu kepada pemain, pelatih, dan wasit. Harus ada penanganan pertama yang barus dipahami oleh semuanya," kata Imam di Wisma Kemenpora, Senin (16/10).
"Bukankah Torres dulu itu ditolong temannya sendiri untuk penanganan pertama? Saya kira ini menjadi pelajaran penting bagi PSSI. Dan, mereka menyanggupi untuk melaksanakan edukasi secepat mungkin," katanya menambahkan.
Lebih lanjut, Imam juga menyoroti peran Komisi Displin PSSI dalam mengatasi berbagai persoalan sepak bola Indonesia baik itu di dalam maupun luar lapangan. Ia mengatakan sudah minta langsung kepada Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi agar lebih tegas mendorong peran tegas lagi Komisi Disiplin PSSI.
"Sehingga semua kejadian ini bisa diurai dengan baik dan ada sanksi yang tegas kepada siapapun, yang oleh Komisi Disipilin dianggap bersalah. Karena dengan transparasi itu, maka fairness akan didapat dan akan mengurangi semangat yang berlebihan dari para suporter," ucap Imam.
"Saya juga sedang mengevaluasi BOPI karena tidak cukup hanya memverifikasi, tapi juga mengawal, sehingga semuanya bisa sesuai dengan asas profesionalitas," ucapnya menambahkan.
Selamat Jalan Choirul Huda, Kami Akan Mengenangmu.
Sumber : Kompasiana.com
Post a Comment