Hei Tablet, Apa Kabar?

Hei Tablet, Apa Kabar?

Pernah ada masanya ketika gadget yang satu ini begitu digandrungi, ditenteng berbarengan dengan smartphone di satu tangan, dan dibawa ke mana-mana saat bepergian. Menjadi salah satu simbol gaya hidup kekinian.
Dibungkus sampul kulit untuk melindungi bagian belakangnya agar terhindar dari goresan maupun benturan, sekaligus untuk membuatnya terlihat lebih cantik dan elegan. Sesekali dibuka penutupnya, ditengok tampilan layarnya kala dibawa ke kafe dan tempat-tempat hangout lainnya.
Itulah tablet. Gadget berbentuk pipih dan memiliki layar sentuh, yang beberapa variannya bahkan bisa disebut sebagai smartphone dalam ukuran yang lebih lebar. Dilengkapi berbagai fitur telekomunikasi, multimedia, serta sejumlah kegunaan lainnya.
Meskipun pertama kali diluncurkan 28 tahun lalu (1989; bernama GRiDPad), tablet yang pada dasarnya merupakan komputer portabel ini meledak di pasaran umum secara musiman. Dalam artian, kehebohan yang terjadi bergantung pada desain produk, fitur yang diunggulkan, serta merek atau pabrikannya. Berikut beberapa di antaranya.
  • Apple Newton MessagePad (1993)
    Termasuk sebagai salah satu tablet canggih generasi awal, Apple Newton menjadi salah satu "simbol" dari inovasi teknologi. Tidak heran jika sampai saat ini, Apple Newton termasuk dalam kategori gadget retro dengan karakteristik uniknya tersendiri. Apalagi dalam perangkat ini, Apple menggunakan Newton OS dan dioperasikan dengan Stylus.
  • PalmPilot (1996)
  • Kesan keren dari penggunaan tablet berlanjut pada produk Palm ini. Tetap menggunakan Stylus untuk pengenalan tulisan tangan (handwriting recognition), tablet bersistem kerja Palm OS ini melengkapi desainnya dengan beberapa tombol akses pintas beberapa menu. Seperti daftar kontak, kalender, juga memo. Sesuai namanya, dan sama dengan Apple Newton, ukurannya adalah segenggaman tangan.
Palm Pilot. Foto: PC World
Palm Pilot. Foto: PC World
  • Apple iPad (2010)
    Dengan segmentasi pasar yang relatif sempit, popularitas tablet sempat tenggelam. Di era 90-an, penggunanya hanya didominasi oleh para pebisnis, eksekutif, dan orang-orang dalam lingkup tertentu. Sampai akhirnya Apple meluncurkan iPad, dan langsung diserbu masyarakat umum sebagai consumer device. Nyaman dan mudah digunakan, dilengkapi dengan fitur-fitur yang diakrabi dalam kehidupan sehari-hari, serta desain yang dianggap keren. Kehadiran iPad menandai era tumbuhnya minat pasar atas tablet. Secara khusus, iPad menjadi produk yang paling dinantikan setelah iPhone yang diluncurkan tiga tahun lebih awal.
Steve Jobs dan iPad pertama. Foto: Todays iPhone
Steve Jobs dan iPad pertama. Foto: Todays iPhone
  • Samsung Galaxy Tab (2010)
    Persaingan dalam segmen tablet kian meriah, dengan dirilisnya Samsung Galaxy Tab sebagai rival iPad. Di tahun ini pula, konsumen baik penggemar gadget dan teknologi maupun pengguna biasa dimanjakan dengan aksi adu canggih antara dua merek raksasa dunia tersebut. Melalui berbagai sudut pandang dan perspektif, iPad dan Samsung Galaxy Tab berupaya saling mengungguli satu sama lain. Selain itu, pasar tablet pun makin terbentuk. Kehadiran tablet-tablet merek lain menjadi semacam buffer area, terutama bagi para konsumen yang memilih produk lebih murah.
Samsung Galaxy Tab pertama. Foto: Engadget
Samsung Galaxy Tab pertama. Foto: Engadget
  • Kindle Fire (2011)
    Sementara Apple dan Samsung terus melakukan peningkatan, dan berupaya saling mengungguli satu sama lain, hadir Kindle Fire yang awalnya merupakan tablet dengan fungsi khusus, yakni membaca e-book atau buku elektronik. Di ranah ini, Kindle berhasil menjadi jawara untuk niche market, atau pangsa pasar khusus pecinta buku. Sampai sekarang pun, Kindle masih menikmati ketenarannya. Sebab dibanding tablet-tablet merek lain, Kindle memang dikhususkan untuk memberi kenyamanan membaca secara digital.
Kindle Fire. Foto: Symbios
Kindle Fire. Foto: Symbios
  • Microsoft Surface (2012)
    Pada tahun ini, dinamika pasaran tablet kian mengerucut... ke tiga arah yang berbeda. Yaitu tablet menjadi lebih besar dan memiliki fitur pekerjaan andalan spesifik, tablet yang tetap dengan ukuran kecil dan berfungsi utama sebagai reader, dan Phablet alias smartphone dengan layar lebih lebar.

  • Microsoft Surface termasuk kategori pertama. Meskipun peranti utama berupa tablet, tetapi pengoperasiannya identik dengan laptop. Terlebih pada generasi lanjutannya, Surface Pro (2013), yang diklaim lebih unggul untuk pengerjaan desain dan gambar menggunakan Surface Pen.
Microsoft Surface Pro. Foto: CNet
Microsoft Surface Pro. Foto: CNet
Selepas rentang waktu tersebut, minat pasar lebih mengarah ke Phablet. Berukuran tidak sebesar tablet pada umumnya, yang rata-rata memiliki ukuran layar kurang lebih 10 inci, namun dengan fitur dan fungsi hampir setara. Dengan demikian, tingkat permintaan terhadap gadget yang kerap dijuluki sabak digital itu pun melandai. Khususnya bagi pasaran umum, atau pengguna awam.
Secara wajar, pengguna awam memanfaatkan tablet untuk aktivitas telekomunikasi dan hiburan. Dengan akses internet, tablet digunakan untuk mengakses media sosial termasuk menonton/mendengarkan streaming, dan bermain game. Sedangkan pengguna spesifik pasti memanfaatkan tabletnya untuk beberapa pekerjaan tertentu. Misalnya para ilustrator, desainer, pekerja dengan mobilitas tinggi, layar notifikasi public (seperti yang digunakan di kafe-kafe tertentu) sampai pada penggunaannya untuk mencatat pesanan di restoran maupun hangout spots lainnya.
Ilustrasi aplikasi di restoran. Foto: Armoractive
Ilustrasi aplikasi di restoran. Foto: Armoractive
Berkaca pada angka permintaan tablet di Bhinneka sendiri, pasaran sepanjang dua tahun terakhir didominasi merek-merek menengah ke atas terutama dengan nilai lebih pada fungsi. Tren di 2016, ditandai tingginya serapan untuk produk tablet plus keyboard seperti HP Stream 8 dengan OS Windows 10, sehingga bisa digunakan layaknya laptop sehari-hari.
Kemudian di 2017, promo peluncuran Samsung Tab A 8.0 dan Samsung Galaxy Tab S3 juga berdampak cukup signifikan terhadap serapan pasar tablet, kendati tak seheboh sebelum-sebelumnya. Berkebalikan dengan tingginya permintaan terhadap Phablet-Phablet baru yang terus menerus bermunculan dari berbagai merek.
HP Stream 8 yang sempat booming di 2016.
HP Stream 8 yang sempat booming di 2016.
Melihat pengalaman respons pasar atas tablet sejak awal, gadget satu ini jelas tetap dibutuhkan. Hanya saja, menunggu momen dan rilisan tertentu di waktu yang akan datang.
Kalau kamu sendiri, tablet dipakai untuk apa?
Sumber : Kompasiana.com

Post a Comment

[blogger][disqus][facebook][spotim]

Unib Corner

{facebook#https://facebook.com/unib.corner} {twitter#https://twitter.com/unibcorner17} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCabAbOrEQXOngEET_6S1U7w?view_as=subscriber} {instagram#https://instagram.com/unibcorner}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Theme images by enjoynz. Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget